Search for collections on Universitas YARSI Repository

TEMUAN OTOPSI PNEUMOCYSTIS CARINII PNEUMONIA PADA PENDERITA HIV/AIDS DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Andaru, Muhammad Eko (2011) TEMUAN OTOPSI PNEUMOCYSTIS CARINII PNEUMONIA PADA PENDERITA HIV/AIDS DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (17kB)
[thumbnail of LEMBAR PERSETUJUAN.pdf] Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (30kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (33kB)
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

Download (121kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (80kB)
[thumbnail of BAB 2.pdf] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (648kB)
[thumbnail of BAB 3.pdf] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (442kB)
[thumbnail of BAB 4.pdf] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (43kB)
[thumbnail of BAB 5.pdf] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (48kB)

Abstract

Pneumocystis carinii pneumonia terjadi pada orang HIV-positif. Tanpa pengobatan, lebih dari 85 persen orang dengan HIV pada akhirnya akan mengembangkan penyakit PCP. Menurut perkiraan, menjelang 2010 sekitar 110.000 orang Indonesia akan menderita atau meninggal karena AIDS. Sedangkan jutaan lainnya akan terjangkit HIV positif. Masalah penulisan skripsi ini adalah bagaimana gambaran makroskopis dan mikroskopis pneumocystis carinii pneumonia sebagai temuan otopsi dan bagaimana kaidah hukumnya dalam Islam. Tujuan penulisan skripsi ini adalah Menjelaskan secara umum mengenai temuan otopsi pneumocystis carinii pneumonia pada penderita HIV/AIDS ditinjau dari segi kedokteran dan Islam. Pneumocystis carinii pneumonia merupakan infeksi pada paru yang disebabkan oleh jamur Pneumocystis jiroveci. Walaupun kemungkinan mendiagnosis PCP dapat dibuat berdasarkan gejala penyakit, namun satu-satunya cara untuk menegakkan diagnosis pasti adalah dengan melakukan test post mortem pada jaringan paru. Melakukan otopsi diperbolehkan selama bertujuan mengetahui penyebab kematian seseorang yang bersifat kriminal, membuktikan kepastian tentang penyebab penyakit yang hanya bisa dibuktikan lewat otopsi dan untuk tujuan pembelajaran. Ilmu kedokteran dan Islam memiliki persepsi yang sama tentang tujuan dari otopsi ini adalah untuk mengetahui kelainan paru-paru yang disebut pneumocystis carinii pneumonia pada penderita HIV/AIDS yaitu infeksi jamur Pneumocystis jiroveci yang dapat menyumbat alveolus dan dapat menyebabkan kematian mendadak karena kesulitan bernafas. Disarankan kepada dokter untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai deteksi dini pneumocystis carinii pneumonia sehingga diharapkan dapat dicegah progresifitas infeksi sekunder ini sebagai penyebab kematian utama pada penderita HIV/AIDS. Untuk para ulama sebagai kontrol dari masalah-masalah dalam dunia kedokteran dan menjawab keragu-raguan tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan tindakan medis agar selalu sesuai kaidah dan syariah Islam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-3477-FK
Uncontrolled Keywords: Pneumocystis carinii, HIV/AIDS, pneumonia, otopsi.
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QM Human anatomy
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:21
Last Modified: 02 Dec 2024 04:04
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/2762

Actions (login required)

View Item View Item