Fitrianti, Hanny Primadini (2011) KOMBINASI ANESTESIA INHALASI DAN INTRAVENA PADA PEMBEDAHAN TIROIDEKTOMI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
COVER-1102005106.pdf Download (15kB) |
|
Text
ABSTRAK-1102005106.pdf Download (9kB) |
|
Text
BAB I-1102005106.pdf Download (101kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA-1102005106.pdf Download (97kB) |
|
Text
BAB II-1102005106.pdf Restricted to Registered users only Download (595kB) |
|
Text
BAB III-1102005106.pdf Restricted to Registered users only Download (378kB) |
|
Text
BAB IV-1102005106.pdf Restricted to Registered users only Download (37kB) |
|
Text
BAB V-1102005106.pdf Restricted to Registered users only Download (41kB) |
Abstract
Tiroidektomi adalah prosedur pembedahan dengan mengangkat semua atau sebagian kelenjar tiroid. Pembedahan ini umumnya dilakukan dengan bantuan anestesia umum. Anestesia umum yang paling sering digunakan ialah kombinasi anestesia inhalasi dan anestesia intravena. Hal- hal yang perlu diperhatikan ialah kadar hormon tiroid pasien; penilaian kesulitan jalan napas; pemilihan alat-alat dan obat yang tepat; dan kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi selama tindakan anestesia. Selain itu komplikasi selama dan pasca pembedahan juga perlu diperhatikan karena tidak jarang berakibat fatal bagi pasien. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan informasi pandangan kedokteran dan Islam mengenai kombinasi anestesia inhalasi dan intravena pada pembedahan tiroidektomi. Pada teknik anestesia ini, anestesia intravena digunakan sebagai induksi anestesia dan anestesia inhalasi sebagai rumatan anestesia. Persiapan pra bedah meliputi pemberian obat-obatan antitiroid, pemeriksaan jalan napas, dan berbagai pemeriksaan penunjang. Teknik anestesia inhalasi dilakukan dengan intubasi endotrakeal. Dalam melakukan intubasi dapat ditemui kesulitan�kesulitan, baik yang terduga maupun yang tak terduga. Komplikasi akibat tindakan anestesia maupun tindakan bedah yang umum terjadi ialah badai tiroid, hematoma, kerusakan nervus laringeus rekuren, trakeomalasia, udem laring, dan hipokalsemia. Menurut ajaran Islam, kombinasi anestesia inhalasi dan intravena pada pembedahan tiroidektomi dibolehkan selama dapat memberikan manfaat, tetapi apabila mudharatnya lebih banyak dari manfaatnya maka tidak diperbolehkan. Kedokteran dan Islam sependapat bahwa apabila seseorang sakit, maka hendaklah berobat kepada ahlinya. Diharapkan bagi kalangan non medis, tidak perlu khawatir jika dokter memutuskan melakukan pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid pasien, karena pembedahan tiroidektomi dilakukan dengan kombinasi anestesia inhalasi dan intravena yang akan meniadakan nyeri dan membuat pasien tertidur selama pembedahan. Bagi kalangan medis disarankan agar dapat melakukan persiapan yang lebih matang sebelum pembedahan baik alat maupun obat anestesia guna meminimalisasi terjadinya komplikasi. Bagi para mubaligh, disarankan agar dalam dakwahnya menyampaikan kepada umat muslim apabila mereka sakit maka berobatlah kepada ahlinya dan menggunakan obat-obat yang halal dan baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-3440-FK |
Uncontrolled Keywords: | Tiroidektomi, kelenjar tiroid, bedah, anestesia. |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RD Surgery |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:21 |
Last Modified: | 23 Jul 2024 08:29 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/2725 |
Actions (login required)
View Item |