Putra, Mochamad Fadrio (2011) RISIKO BEDAH SESAR AKIBAT PEMBERIAN ANALGESIA NEURAKSIAL PADA PERSALINAN DINI DAN LANJUT DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text COVER 1102003182.pdf Download (9kB)
	Text ABSTRAK 1102003182.pdf Download (27kB)
	Text BAB 1 1102003182.pdf Download (50kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (97kB)
	Text BAB 2 1102003182.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB)
	Text BAB 3 1102003182.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB)
	Text BAB 4 1102003182.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB)
	Text BAB 5 1102003182.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB)

Abstract

Nyeri persalinan merupakan respons stimulasi persarafan yang disebabkan oleh adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan selama persalinan serta kelahiran melalui vagina. Ada dua cara penanggulangan nyeri persalinan, yaitu noninvasif dan metode invasif berupa analgesia epidural/ analgesia spinal (ILA = Intrathecal Labour Analgesia). Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1993 dan 1997 didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara waktu inisiasi pemberian analgesia epidural dengan peningkatan angka kejadian bedah sesar. Dari hasil penelitian tahun 2005 didapatkan angka kejadian bedah sesar tidak secara signifikan berbeda antara kelompok yang diberikan analgesia neuraksial dini maupun lanjut. Namun terdapat pemendekan waktu persalinan yang cukup bermakna diantara kedua kelompok penelitian Salah satu komponen obat anestetik lokal pada analgesia neuraksial adalah opioid dan turunan kokain yang haram dalam agama Islam, namun penggunaannya diperbolehkan jika terdapat indikasi medis dan jika tidak ada obat lain yang dapat menggantikannya selama hal tersebut dilakukan oleh pengawasan dokter muslim yang kompeten. Kedokteran dan Islam sepakat tentang penggunaan analgesia epidural untuk mengatasi nyeri persalinan adalah diperbolehkan dan terbukti tidak terdapat peningkatan risiko kejadian bedah sesar. Melahirkan tanpa nyeri adalah hak setiap ibu hamil, karenanya bila fasilitas dan sarananya memungkinkan penggunaan analgesia neuraksial pada nyeri persalinan dapat dipertimbangkan.

Actions (login required)

View Item