Putri, Aliffa (2021) ANALISIS POLA PENGGUNAAN SUPLEMEN KESEHATAN PADA TENAGA KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID- 19 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas Yarsi.

	Text 01. COVER.pdf Download (18kB)
	Text 02. HALAMAN PENGEAHAN.pdf Download (3MB)
	Text 03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (3MB)
	Text 05. ABSTRAK.pdf Download (123kB)
	Text 11. BAB I.pdf Download (389kB)
	Text 17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (293kB)
	Text 12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB)
	Text 13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB)
	Text 14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (790kB)
	Text 15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (996kB)
	Text 16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB)
	Text 19. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB)

Abstract

Latar Belakang: Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19, sehingga memiliki risiko tinggi tertular virus tersebut. Ada 1.967 kematian tenaga kesehatan Indonesia akibat COVID-19, jumlah tertinggi di Asia. Selama bekerja, petugas kesehatan harus menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat dan menggunakan alat pelindung diri. Dipercaya bahwa mengonsumsi vitamin, mineral, dan herbal dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola konsumsi suplemen kesehatan pada tenaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan terhadap 100 tenaga kesehatan dengan memberikan kuesioner terkait jenis dan pengaruh suplemen kesehatan yang dikonsumsi oleh tenaga kesehatan di era pandemi COVID-19. Hasil: Dari seluruh responden yang mengonsumsi suplemen, 75,2% mengonsumsi setiap hari selama pandemi, sedangkan sebelum pandemi hanya 40,6%. Sebelum pandemi, diketahui bahwa 33% responden mengonsumsi lebih dari dua jenis suplemen kesehatan. Namun, selama pandemi, terungkap bahwa 65% mengonsumsi lebih dari dua jenis suplemen kesehatan. Terdapat peningkatan pada responden yang mengonsumsi suplemen yang diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (80,2% vs 50,5%). Konsumsi jamu dan madu meningkat selama pandemi (19,8% vs 40,6%), dengan madu yang paling banyak dikonsumsi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara Profesi, Pendidikan, dan Penghasilan Tenaga Kesehatan dengan Jenis Suplemen Kesehatan yang dikonsumsi oleh Tenaga Kesehatan (p>0,05). Kesimpulam: Selama pandemi, tenaga kesehatan mengonsumsi lebih banyak suplemen kesehatan dan rangkaian suplemen yang lebih lengkap.

Actions (login required)

View Item