Rimadhania, Nabila Putri (2025) PERBANDINGAN XEROSTOMIA BERDASARKAN SUMMATED XEROSTOMIA INVENTORY INDONESIAN VERSION (SXI-ID) DAN KONDISI HIPOSALIVASI BERDASARKAN LAJU ALIR SALIVA UNSTIMULATED TERHADAP KUALITAS HIDUP TERKAIT RONGGA MULUT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 1 JAKARTA TIMUR. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text 01 COVER.pdf Download (184kB)
	Text 03 HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (3MB)
	Text 02 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (3MB)
	Text 07 ABSTRAK.pdf Download (142kB)
	Text 09 BAB 1.pdf Download (170kB)
	Text 14 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (135kB)
	Text 10 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB)
	Text 11 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB)
	Text 12 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB)
	Text 13 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB)
	Text 15 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Xerostomia adalah kondisi umum yang dialami oleh lansia dan dapat memengaruhi kesehatan gigi serta kualitas hidup mereka. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mengukur kondisi ini, termasuk kuesioner Summated Xerostomia Inventory Indonesian Version (SXI-ID) dan Taiwanese Short-Form of The Oral Health Impact Profile (OHIP-7T). Tujuan: Untuk mengetahui tingkat keparahan Xerostomia yang diukur menggunakan Summated Xerostomia Inventory Indonesian Version (SXI-ID) dan kondisi Hiposalivasi berdasarkan laju alir saliva unstimulated terhadap kualitas hidup terkait rongga mulut pada lansia menggunakan Taiwanese Short-Form Of The Oral Health Impact Profile (OHIP- 7T) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta Timur. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan crosssectional yang dilakukan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta Timur. Pengumpulan data menggunakan kuesioner SXI-ID dan OHIP-7T serta pengukuran volume saliva menggunakan spitting method. Hasil: Terdapat hubungan antara kuesioner SXI-ID dengan laju alir saliva unstimulated (p = 0.275; r = -0,128) dengan hubungan linear negatif rendah yang tidak bermakna, terdapat hubungan antara kuesioner SXI-ID dengan kuesioner OHIP-7T (p = 0.102; r = 0,191) dengan hubungan linear positif rendah yang tidak bermakna, serta terdapat hubungan antara laju alir saliva unstimulated dengan kuesioner OHIP-7T (p = 0.000; r = -0.831) dengan hubungan linear negatif sangat kuat yang bermakna. Kesimpulan: Semakin parah keadaan Xerostomia, maka semakin buruk kualitas hidup lansia terkait rongga mulut dan semakin buruk kualitas hidup lansia terkait rongga mulut, maka semakin rendah laju alir saliva. Penggunaan SXI-ID dan Hiposalivasi berdasarkan laju alir saliva unstimulated diperbolehkan dalam Islam karena memberikan kemudahan dan kebermanfaatan untuk mengidentifikasi dampak Xerostomia pada lansia.

Actions (login required)

View Item