Khoirunnisa, Khoirunnisa (2025) PLURIUM LITIS CONSORTIUM DALAM GUGATAN WANPRESTASI PERKARA PELAKSANAAN PERJANJIAN KONSTRUKSI MENURUT HUKUM ACARA PERDATA INDONESIA (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2619 K/Pdt/2024). Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
2. HALAMAN SAMPUL.pdf Download (201kB) |
|
|
Text
5. HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Download (185kB) |
|
|
Text
6. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI.pdf Download (273kB) |
|
|
Text
9. ABSTRAK.pdf Download (245kB) |
|
|
Text
11. BAB I.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (829kB) |
|
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
Abstract
Plurium Litis Consortium adalah pihak yang bertindak sebagai penggugat atau tergugat tidak lengkap, masih ada orang yang mesti ikut bertindak sebagai penggugat atau ditarik sebagai tergugat sehingga gugatan dapat dianggap tidak memenuhi syarat formil, dan gugatan tersebut akan dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis plurium litis consortium dalam gugatan wanprestasi perkara pelaksanaan perjanjian konstruksi menurut hukum acara perdata (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2619 K/Pdt/2024. Lalu, dalam pandangan Islam membahas terkait plurium litis consortium dalam gugatan wanprestasi perkara pelaksanaan perjanjian konstruksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif. Kesimpulan yang dihasilkan adalah untuk menghindari gugatan berupa plurium litis consortium maupun cacat error in persona, mengaharuskan pihak yang bersangkutan sebagai penggugat atau tergugat sesuai dengan syarat formil. Pengajuan gugatan baru setelah perbaikan menjadi langkah yang tepat dibandingkan dengan mengajukan upaya hukum banding seperti banding atau kasasi karena kurang efektif dan efisien. Hal ini akan memperpanjang proses penyelesaian perkara tanpa memberikan manfaat yang signifikan. Sedangkan dalam pandangan Islam, plurium litis consortium dapat dikategorikan sebagai at tabi’u tabiun yang artinya sesuatu yang ikut harus mengikuti
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-1076-FH |
| Uncontrolled Keywords: | Plurium Litis Consortium, Wanprestasi, Hukum Acara Perdata, At tabi’u tabiun. |
| Subjects: | K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) T Technology > TH Building construction |
| Depositing User: | Khoirunnisa Khoirunnisa |
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 04:15 |
| Last Modified: | 24 Nov 2025 04:15 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14241 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
