Wulandari, Avia Ayu (2025) GUGURNYA HAK MEWARIS DALAM PENGANGKATAN ANAK OLEH KELUARGA LAIN MENURUT HUKUM WARIS ADAT BALI (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 4383 K/PDT/2023). Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
2. HALAMAN SAMPUL.pdf Download (197kB) |
|
|
Text
5. HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Download (190kB) |
|
|
Text
6. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI.pdf Download (349kB) |
|
|
Text
9. ABSTRAK.pdf Download (235kB) |
|
|
Text
11. BAB I.pdf Download (461kB) |
|
|
Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (298kB) |
|
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (745kB) |
|
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (568kB) |
|
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (785kB) |
|
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
Abstract
Hukum waris adat Bali menganut sistem kekerabatan patrilineal. Hal ini mengakibatkan keberadaan keturunan laki-laki dalam keluarga sebagai ahli waris menjadi sangat penting. Pengangkatan anak laki-laki dari keluarga lain menjadi salah satu cara untuk mewarisi harta kekayaan maupun tanggung jawab spiritual, sosial kemasyarakatan dan lingkungan. Persoalan yang muncul kemudian adalah akibat hukum dari pengangkatan anak laki-laki terhadap hak mewaris dari keluarga asalnya. Penelitian ini mengangkat permasalahan:1) Bagaimana gugurnya hak mewaris dalam pengangkatan anak oleh keluarga lain menurut hukum waris adat bali; 2) Bagaimana pertimbangan Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 4383 K/Pdt/2023 terkait gugurnya hak waris dalam pengangkatan anak oleh keluarga lain menurut hukum waris adat bali; 3) Bagaimana pandangan Islam terhadap gugurnya hak waris dalam pengangkatan anak oleh keluarga lain menurut hukum waris adat Bali (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 4383 K/Pdt/2023). Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan kasus dan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum adat Bali menetapkan anak angkat (sentana peperasan) kehilangan hak waris dari keluarga asalnya setelah diangkat secara sah ke keluarga angkat. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa:1) Gugurnya hak mewaris dari anak angkat atas harta warisan dari keluarga asal diakibatkan dari adanya proses pengangkatan anak secara sah menurut hukum adat ke dalam keluarga angkatnya dan akibatnya anak angkat tidak lagi berkewajiban melakukan swadharmanya di keluarga asal; 2) Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 4383 K/PDT/2023 menegaskan bahwa pengangkatan anak dalam hukum adat Bali melalui proses meras sentana, memberikan anak angkat status setara dengan anak kandung dalam keluarga angkatnya dan memiliki hak waris dari keluarga angkatnya; 3) Pandangan Islam dalam pengangkatan anak
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-1088-FH |
| Uncontrolled Keywords: | Hukum adat Bali, Anak Angkat, Warisan |
| Subjects: | K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
| Depositing User: | Avia Wulandari |
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 06:58 |
| Last Modified: | 24 Nov 2025 07:28 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14235 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
