Budhif, Andi Hamdi (2025) PERAN BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN KOSMETIK MELALUI IZIN EDAR: STUDI ADA TIDAKNYA BAHAN BERBAHAYA PADA KOSMETIK NRL (Studi Kasus). Diploma thesis, Universitas Yarsi.
|
Text
1. Halaman Sampul.pdf Download (187kB) |
|
|
Text
5. Halaman Persetujuan Skripsi.pdf Download (107kB) |
|
|
Text
6. Halaman Pengesahan Tim Penguji.pdf Download (167kB) |
|
|
Text
9. Abstrak.pdf Download (283kB) |
|
|
Text
11. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (286kB) |
|
|
Text
16. Daftar Pustaka.pdf Download (210kB) |
|
|
Text
12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) | Request a copy |
|
|
Text
13. BAB III ANALISIS PERAN BALAI BESAR POM DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy |
|
|
Text
14. BAB IV PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERAN BALAI BESAR.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) | Request a copy |
|
|
Text
15. BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini membahas secara mendalam mengenai peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran kosmetik di masyarakat, khususnya melalui mekanisme pemberian izin edar. Penelitian ini mengangkat tiga rumusan masalah, yaitu: Bagaimanakah Langkah langkah pengawasan kosmetik oleh balai besar Pengawasan Obat dan Makanan? Bagaimanakah peran balai besar Pengawasan Obat dan Makanan menentukan pertanggung jawaban pelaku usaha menyangkut peredaran kosmetik? dan Bagaimanakah pandangan Islam tentang peran balai besar Pengawasan Obat dan Makanan menentukan pertanggung jawaban pelaku usaha menyangkut peredaran kosmetik? Metode penelitian yang digunakan adalah Empiris dengan pendekatan wawancara dengan narasumber. Hasil Penelitian ini adalah BBPOM melakukan pengawasan produksi dan distribusi kosmetik dengan memastikan izin resmi, kebersihan lingkungan produksi, penerapan SOP, audit dokumentasi, dan legalitas produk. Sampling dilakukan secara offline di toko/apotek untuk produk baru atau mencurigakan dan online melalui pemantauan e-commerce, dengan fokus pada bahan berbahaya seperti merkuri. BBPOM memastikan pertanggungjawaban pelaku usaha kosmetik melalui pengawasan administratif dan pro justicia. Langkahnya mencakup pembinaan, peringatan, pemusnahan produk ilegal, serta pelaporan dan penegakan hukum pidana. Tantangan utama yang dihadapi adalah maraknya kosmetik ilegal, perdagangan daring, keterbatasan sumber daya, dan rendahnya kesadaran hukum. BBPOM perlu mengoptimalkan pengawasan berbasis risiko, memanfaatkan teknologi digital, memperkuat kerja sama dengan penegak hukum, dan meningkatkan edukasi masyarakat untuk melindungi konsumen dari kosmetik yang tidak aman. Dalam pandangan Islam, pengawasan kosmetik oleh BBPOM sangat relevan dengan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan umat. Islam melarang penggunaan produk yang dapat membahayakan tubuh, jiwa, atau kesejahteraan manusia, sesuai dengan maqasid syariah yang bertujuan melindungi agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Oleh karena itu, peran BBPOM dalam memastikan kosmetik aman, bebas bahan berbahaya, dan sesuai standar adalah bagian dari upaya melindungi umat dari risiko yang bertentangan dengan nilai-nilai syariah.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-1090-FH |
| Uncontrolled Keywords: | Peran BBPOM, Pengawasan BBPOM, Maqasid Syariah. |
| Subjects: | K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
| Depositing User: | Andi Budhif |
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 07:14 |
| Last Modified: | 24 Nov 2025 07:14 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14224 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
