Yunawan S., M. Alarik (2021) HUBUNGAN STUNTING DENGAN EFEKUENSI MENDERITA PENYAKIT INFEKSI BERULANG PADA BELITA DI PUKESMAS KECAMATAN BOJONEGARA KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN DAN TINJAUAN MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (60kB) |
|
|
Text
02. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (62kB) |
|
|
Text
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (55kB) |
|
|
Text
05. ABSTRAK.pdf Download (17kB) |
|
|
Text
08. BAB I.pdf Download (196kB) |
|
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (280kB) |
|
|
Text
09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB) |
|
|
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) |
|
|
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
|
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
|
|
Text
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (375kB) |
Abstract
Latar Belakang: Balita pendek (stunting) memiliki prevalensi penyakit anak yang tinggi dibandingkan penyakit kurang gizi lainnya. Stunting merupakan salah satu bentuk kelainan gizi yang terlihat pada kelainan ukuran dan tinggi badan. Jika keadaan stunting terus dibiarkan akan mempengaruhi kecerdasan otak anak di masa depan. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan Stunting Dengan Frekuensi Menderita Penyakit Infeksi Berulang Pada Balita di Puskesmas Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten Metode melibatkan pasien yang sudah didiagnosis terkonfirmasi mengidap stunting di daerah Puskesmas Bojonegara Kab. Serang Provinsi Banten yaitu sejumlah 51 populasi dengan sampel penelitian yang diambil sebanyak 46 orang. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 38 (82,6%) balita berada pada kurva dibawah -3 sedangkan sebanyak 8 (17,4) balita berada pada kurva di atas-3. Pada penyakit diare, dalam sembilan bulan terakhir adalah sejumlah 3 kali, dan rata rata hanya 1.04 dengan simpangan baku 0.942. Hal ini berbeda pada ISPA di mana nilai max dua kali lipat dari pada diare yaitu 6 kali dan mean 2 serta simpangan baku 1.491 Kesimpulan: Hasil uji statistik T-independent test dengan p-value 0.147 artinya tidak terdapat hubungan bermakna antara Stunting Dengan Frekuensi Menderita Penyakit Infeksi Berulang Pada Balita di Puskesmas Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-7377-FK |
| Uncontrolled Keywords: | hubungan, Stunting, Diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services |
| Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
| Date Deposited: | 14 Jul 2025 02:35 |
| Last Modified: | 14 Jul 2025 02:35 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14166 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
