Cahyadi, Yudha Kusuma (2020) ANALISIS BIOETIKA TERHADAP PROSEDUR TUBEKTOMI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
COVER 1102012313.pdf Download (19kB) |
|
Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN 1102012313.pdf Download (41kB) |
|
Text
ABSTRAK 1102012313.pdf Download (28kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (382kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (101kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (553kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (37kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) |
Abstract
Skizofrenia adalah adalah diagnosis kejiwaan yang menggambarkan gangguan mental dengan karakter abnormalitas dalam persepsi atau gangguan mengenai penilaian realitas serta proses pikir, isi pikir, afek, dan emosi. Menurut Eugen Bleuler, skizofrenia adalah suatu gambaran jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni atara proses pikir, perasaan, dan perbuatan Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah membahas mengenai analisis bioetika terhadap prosedur tubektomi pada pasien skizofrenia ditinjau dari kedokteran dan Islam. Dari hasil kajian studi didapatkan bahwa skizofrenia merupakan suatu bentuk psikosis yang sering dijumpai sejak dulu. Meskipun demikian pengetahuan tentang faktor penyebab dan patogenesisnya masih minim diketahui.berdasarkan analisis bioetika terkait prosedur tubektomi tentunya diwajibkan untuk seorang dokter meminta persetujuan tindakan medik kepada pasien atau yang lebih dikenal dengan informed consent. Skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiawaan, dalam hal informed consent pasien dengan gangguan kejiwa termasuk kedalam pasien yang tidak kompeten untuk mengambil suatu keputusan penting dalam hidupnya, maka tindakan tersebut sangat tidak tepat untuk dilakukan pada penderita skizofrenia, serta perlu diselidiki lebih lanjut terkait permintaan untuk dilakukannya tindakan tubektomi tersebut, apakah permintaan pasien sendiri atau pasien mendapat tekanan dari orang-orang disekitarnya. Dalam Islam penderitA skizofrenia sangat tidak tepat untuk melakukan tindakan tubektomi tersebut, karena penderita skizofrenia termasuk dalam seseorang yang tidak kompeten untuk dimintai persetujuan secara medis, dan tindakan tersebut bukan suatu hal yang darurat bagi penderita skizofrenia sehingga tidak perlu dilakukan, lebih baik focus pada proses penyembuhan pasien skizofrenia agar menjadi seseorang yang lebih siap apabila mempunyai seorang anak. Akan tetapi apabila tindakan tubektomi tersebut tetap dilakukan maka seluruh orang yang terlibat akan mendapatkan dosa.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-7218-FK |
Uncontrolled Keywords: | Skizofrenia, tubektomi, tubektomi dalam pandangan Islam |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Dec 2024 01:29 |
Last Modified: | 09 Dec 2024 01:29 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14018 |
Actions (login required)
View Item |