Search for collections on Universitas YARSI Repository

PERAN BEHAVIORAL THERAPY SEBAGAI TERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Saanin, Aditya Pratama (2020) PERAN BEHAVIORAL THERAPY SEBAGAI TERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[thumbnail of 1. COVER.pdf] Text
1. COVER.pdf

Download (17kB)
[thumbnail of 3. Lembar Persetujuan Skripsi Aditya.pdf] Text
3. Lembar Persetujuan Skripsi Aditya.pdf

Download (25kB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (288kB)
[thumbnail of 6. BAB 1.pdf] Text
6. BAB 1.pdf

Download (562kB)
[thumbnail of 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (449kB)
[thumbnail of 7. BAB 2.pdf] Text
7. BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (786kB)
[thumbnail of 8. BAB 3.pdf] Text
8. BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (577kB)
[thumbnail of 9. BAB 4.pdf] Text
9. BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[thumbnail of 10. BAB 5.pdf] Text
10. BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB)

Abstract

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah kumpulan gejala ketidakseimbangan aktivitas yang dapat terjadi anak dan dewasa. Prevalensi ADHD di dunia dalam lingkup lingkungan sekolah sebanyak 3,2%. Gejala dari ADHD adalah tidak mau istirahat (berhenti) atau hiperaktif, sulit untuk memperhatikan, bertindak sesuai dengan kemauannya dan destruktif. Hal ini ditandai dengan kemampuan yang lemah dalam menyelesaikan tugas, kesulitan untuk fokus dan memerhatikan sesuatu kesulitan mengontrol kebiasaan, aktivitas motorik yang berlebihan, hiperaktivitas (overactivity) dan impulsivitas, dengan gejala-gejala tersebut dapat mengganggu prestasi di bidang akademik serta proses pembelajaran mereka di sekolah. Korteks prefrontal, bagian dari cerebellum dan sel saraf di ganglia basal memegang peran dalam terjadinya ADHD. Temuan ini sejalan dengan gambaran radiologi anak dengan ADHD yaitu ukuran korteks prefrontal, dan kedua ganglia basalis berupa kaudatus nukleus dan globus palidus yang mengecil. Korteks prefrontal memiliki peran dalam perubahan perilaku, mengabaikan distraksi, dan kesadaran terhadap diri sendiri dan waktu. Sementara kaudatus nukleus dan ganglia basalis membantu mengontrol respon otomatis dan mengkoordinasi impuls neurologis dari berbagai regio korteks. Struktur otak yang terdampak oleh ADHD menggunakan dopamin untuk ‘komunikasi’. Perubahan penyandian gen pada D4 dopamine receptor yang memiliki peran untuk menerima sinyal yang masuk atau dopamine transporter yang membawa dopamin yang telah dipakai untuk digunakan kembali. Gen ini sangat aktif di korteks prefrontal dan ganglia basalis. Mengutip dari 3 penelitian sebelumnya, behavioral therapy sebagai terapi ADHD menunjukkan hasil yang baik pada setiap metode pengukuran. Dalam Islam, anak merupakan perhiasan hidup, penyejuk hati, ujian, dan musuh. Pelaksanaan bimbingan agama Islam untuk melatih kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an anak hiperaktif pernah dilakukan oleh guru pembimbing khusus (GPK) yang dilaksanakan pada jam mata pelajaran Tahfidz, untuk anak hiperaktif mendapatkan jam tambahan bimbingan di ruang khusus.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-7216-FK
Uncontrolled Keywords: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), behavioral therapy, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Dec 2024 01:14
Last Modified: 09 Dec 2024 01:14
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14016

Actions (login required)

View Item View Item