Annisah, Fitri (2018) KURIKULUM PENGOBATAN KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF PADA FAKULTAS KEDOKTERAN DI INDONESIA DITINJAU DARI SISI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
01.COVER.pdf Download (67kB) |
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (2MB) |
|
Text
05.ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (16kB) |
|
Text
08.BAB I.pdf Download (136kB) |
|
Text
14.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (176kB) |
|
Text
09.BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
|
Text
10.BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) |
|
Text
11.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
|
Text
12.BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) |
|
Text
13.BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) |
|
Text
15.LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
Abstract
Latar Belakang: Saat ini penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif semakin banyak diminati. Untuk kepentingan tersebut perlu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tradisional oleh tenaga kesehatan baik di fasilitas kesehatan maupun praktek tenaga kesehatan. Salah satu standar kompetensi mewajibkan seorang dokter dapat menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat multikultur. Dengan maraknya pengobatan komplementer dan alternative, kita sebagai muslim perlu tahu hukum dan kedudukan pengobatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kurikulum pengobatan komplementer dan alternatif pada fakultas kedokteran di Indonesia. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendektaan survey secara cross sectional. Populasi dan sampel adalah Fakultas kedokteran Indonesia yang mewakili 5 wilayah di Indonesia. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisa data dilakukan dengan uji deskriptif. Hasil: Presentase kurikulum PKA di fakultas kedokteran di Indonesia adalah 50%. Materi PKA yang diberikan yaitu akupuntur (43%) dan herbal (43%). Metode pengajaran yang paling banyak digunakan adalah kuliah (44%). Adapun alasan tidak menerapkan kurikulum PKA adalah karena tidak adanya struktur dan kurikulum, belum banyak bukti ilmiah, belum ada tenaga pengajar, dan terintegrasi dengan materi farmakologi. Simpulan: PKA di Indonesia belum diterapkan merata di fakultas kedokteran di Indonesia. Dengan sumber daya yang masih belum memadai perlu di lakukan pengembangan lebih lanjut dalam mengintegrasikan kurikulum PKA. Menurut pandangan Islam, hukum mengetahui pengobatan komplementer-alternatif ialah wajib.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-7105-FK |
Uncontrolled Keywords: | Pengobatan kompelementer dan alternatif, fakultas kedokteran, kurikulum |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 09:47 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 09:47 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/13798 |
Actions (login required)
View Item |