Marsa, Meike (2018) SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PATEN DAN GENERIK TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. SKRIPSI HARDCOVER.pdf Download (78kB) |
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (2MB) |
|
Text
5. ABSTRAK.pdf Download (190kB) |
|
Text
8. BAB I.pdf Download (520kB) |
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (438kB) |
|
Text
9. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) |
|
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) |
|
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB) |
|
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (749kB) |
|
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
|
Text
17. LAMPIRAN 1.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Prevalensi ISPA berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk sebesar 25 %. Bakteri penyebab ISPA yang sering menyebabkan dua diantaranya adalah Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Untuk mengobati ISPA digunakan antibiotik baik paten maupun generik. Dalam Islam, Penggunaan antibiotik pada dasarnya dapat digunakan selama memberi manfaat dan tidak menimbulkan mudharat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sensitivitas antibiotik paten dan generik terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dan Staphylococus aureus penyebab ISPA. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental mengunakan pengujian mikrobiologi. Bakteri penyebab ISPA didapatkan dari laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa bakteri S.pyogenes ATTC 19615 PK/5 dan S.aureus ATTC 12600 PK/5. Uji sensitivitas menggunakan metode disc diffusion Kirby-Bauer dan dibandingkan dengan standar Kirby-Bauer. Antibiotik yang digunakan dalam uji sensitivitas yaitu Amoksisilin, Siprofloksasin dan Kotrimoksazol paten dan generik. Hasil: Antibiotik Amoksisilin yang mempunyai sensitivitas paling tinggi dibandingkan dengan Siprofloksasin dan Kotrimoksazol terhadap bakteri S.Pyogenes dan S.aureus penyebab ISPA. Pola sensitivitas antibiotik Amoksisilin dan Siprofloksasin paten mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi terhadap bakteri S.pyogenes penyebab ISPA dibandingkan dengan yang generik. Sedangkan antibiotik Kotrimoksazol generik mempunyai pola sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan yang paten. Antibitoik Amoksisilin dan Siprofloksasin paten dan generik mempunyai pola sensitivitas yang sama terhadap bakteri S.aureus penyebab ISPA dan antibiotik Kotrimoksazol generik mempunyai pola sensitivitas yang lebih tinggi terhadap S.aureus penyebab ISPA dibandingkan yang paten. Simpulan: Antibiotik Amoksisilin paling sensitif terhadap bakteri penyebab ISPA S.pyogenes dan S.aureus dibandingkan dengan Siprofloksasin dan Kotrimoksazol. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat dan pola sensitivitas antibiotik paten dan generik hampir sama. Dalam Islam, penggunaan antibiotik pada ISPA diperbolehkan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-7084-FK |
Uncontrolled Keywords: | Sensitivitas, ISPA, S.pyogenes, S.aureus, Antibiotik, Paten, Generik, Islam |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 24 Oct 2024 16:47 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 16:47 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/13762 |
Actions (login required)
View Item |