Artar, Aditya Nugraha (2017) PENENTUAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PADA SALIVA WANITA PEROKOK USIA 46 – 55 TAHUN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. COVER.pdf Download (79kB) |
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (149kB) |
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (186kB) |
|
Text
8. BAB I.pdf Download (348kB) |
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (347kB) |
|
Text
9. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
|
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) |
|
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) |
|
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (796kB) |
|
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) |
|
Text
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
Abstract
Latar Belakang : Kebiasaan merokok merupakan ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia karena menyebabkan kematian. Lebih dari lima juta kematian tersebut merupakan hasil dari penggunaan rokok secara langsung dan lebih dari enam ratus ribu merupakan hasil dari orang yang tidak merokok dan menjadi perokok pasif. Rokok menyebabkan stres oksidatif yang akan menghasilkan malondialdehid (MDA). Kadar MDA merupakan produk akhir dalam proses peroksida lipid, dan dapat digunakan sebagai indikator cedera membran sel. Tujuan : Untuk membandingkan kadar MDA pada saliva wanita perokok dan bukan perokok usia 46 – 55 tahun ditinjau dari Kedokteran dan Islam. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode sampling cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Populasi pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Quota Sampling. Data primer yang didapat kemudian akan diolah melalui komputer dan dianalisis dengan menggunakan IBM SPSS Statistic for windows untuk melihat perbandingan antara kadar MDA perokok dan bukan perokok. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA saliva pada wanita bukan perokok didapatkan 0,624±0,111 µM, sedangkan pada wanita perokok adalah 1,486±0,193 µM dengan nilai sig = 0,000 (sig < 0,05). Menurut Islam, kadar MDA terdapat disetiap tubuh manusia sesuai ketentuannya. Kadar MDA merupakan salah satu indikator stres oksidatif yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Merokok adalah bentuk menjerumuskan diri pada kehancuran. Sebagaimana pada firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf (7) ayat 157 : “dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna kadar MDA pada saliva wanita usia 46 – 55 tahun, dengan hasil wanita perokok memiliki kadar MDA yang lebih tinggi dibandingkan wanita bukan perokok.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-7038-FK |
Uncontrolled Keywords: | Kadar Malondialdehid, Saliva, Wanita, Perokok |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 19 Oct 2024 14:01 |
Last Modified: | 19 Oct 2024 14:01 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/13694 |
Actions (login required)
View Item |