Brasea, Muhamad Realdhy (2022) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAKAN MAIN HAKIM SENDIRI (EIGENRICHTING) YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2006 JO UNDANG-UNDANG NO 31 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (Studi Kasus Wiyanto Halim). Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
01 COVER.pdf Download (111kB) |
|
Text
03 PENGESAHAN TIM PENGUJI.pdf Download (4MB) |
|
Text
02 PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (4MB) |
|
Text
07 ABSTRAK.pdf Download (157kB) |
|
Text
09 BAB I.pdf Download (241kB) |
|
Text
14 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) |
|
Text
10 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) |
|
Text
11 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
|
Text
12 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
|
Text
13 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
Abstract
Main hakim sendiri di Indonesia merupakan sesuatu yang mulai dijadikan kebiasaan oleh masyarakat untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang sampai saat ini masih sering terjadi, dan hal tersebut masih menjadi persoalan pemerintah untuk menanggulangi perbuatan main hakim tersebut. Main hakim sendiri (eigenrichting) merupakan suatu tindakan yang digunakan oleh masyarakat untuk mengahakimi seseorang tanpa melalui adanya proses hukum yang berlaku. Sampai detik ini pemerintah belum membuat aturan secara khusus mengenai perbuatan main hakim sendiri, yang dimana hal tersebut penting untuk menanggulangi perbuatan main hakim sendiri. Metode yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah penelitian normatif. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan apa saja yang dapat diperoleh oleh korban tindakan main hakim sendiri, untuk mengetahui langkah apa saja yang harus dipenuhi oleh korban untuk memperoleh perlindungan hukum, serta mengetahui bagimana pandangan islam terhadap tindakan main hakim sendiri. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menjadi korban dari perilaku tindakan main hakim sendiri mendapatkan hak dan perlindungan sebagaimana yang telah disebutkan didalam Undang-Undang No. 13 Jo Undang-Undang No.31 tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban. Pemerintah dan aparat penegak hukum sampai detik ini masih mengupayakan untuk menanggulangi perbuatan dari tindakan main hakim sendiri. Main hakim sendiri menurut islam merupakan suatu perbuatan jinayah, karena dari pebuatan tersebut dapat menimbulkan kerusakan agama, jiwa, akal, atau harta benda.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-872-FH |
Uncontrolled Keywords: | hak dan perlindungan korban main hakim sendiri |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics H Social Sciences > HM Sociology K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 03 Oct 2024 07:28 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 07:28 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/13564 |
Actions (login required)
View Item |