Arrifa, Dinda Mulya (2022) UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN TIJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text 01. COVER.pdf Download (32kB)
	Text 02. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (5MB)
	Text 03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (4MB)
	Text 05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (16kB)
	Text 08. BAB I.pdf Download (83kB)
	Text 09. BAB II.pdf Download (98kB)
	Text 10. BAB III.pdf Download (82kB)
	Text 11. BAB IV.pdf Download (100kB)
	Text 12. BAB V.pdf Download (101kB)
	Text 13. BAB VI.pdf Download (10kB)
	Text 14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (21kB)
	Text 16. DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (742kB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit infeksi kulit adalah salah satu penyakit yang paling sering dijumpai di Indonesia. Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri piogenik tersering adalah S. aureus dan Streptococcus hemolitik grup A antara lain S. pyogenes (Perdoski, 2017). Salah satu bakteri yang sering menyebabkan penyakit infeksi kulit adalah Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman yang telah lama dipercaya memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik terhadap bakteri ialah bawang putih (Allium Sativum) (Duman, 2008). Metode : Penelitian ini menggunakan difusi Kirby bauer dengan menggunakan media NA dan MHA. Ekstrak bawang putih memiliki variasi konsentrasi sebesar 20%, 25% dan 30% dengan clindamisin sebagai control positif dan aquades sebagai control negatif. Hasil : Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terbentuk zona hambat, yang menandakan tidak adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak bawang putih pada bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan : bahwa ekstrak bawang putih yang diekstrak dengan metanol 99% tidak memiliki efektivitas daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus

Actions (login required)

View Item