Barsah, Naufal Amaanullah (2018) IDENTIFIKASI JUMLAH ALUR BIBIR POSISI TERSENYUM DAN MENCIUM SERTA POLA LIPATAN TANGAN PENDERITA TUNA WICARA DI PANTI SOSIAL JAKARTA DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01.COVER.pdf Download (23kB) | Preview |
|
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN 1102015163.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text
03.SURAT PERNYATAAN.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text
04.ABSTRAK.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text
07.BAB I.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text
12.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (282kB) | Preview |
|
Text
08.BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
09.BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
||
Text
10.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (472kB) |
||
Text
11.BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
||
Text
LAMPIRAN 1102015163.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Cheiloscopy adalah teknik identifikasi menggunakan alur dan pola kerutan pada mukosa bibir. Salah satu penyakit yang berkaitan dengan bibir adalah tuna wicara. Tuna wicara adalah suatu kelainan dalam berbicara normal yang meliputi kelainan pengucapan maupun suara. Selain cheiloscopy, terdapat juga teknik identifikasi yaitu dermatoglifi. Dermatoglifi adalah ilmu yang mempelajari garis-garis kulit yang terdapat pada tangan dan kaki manusia. Kedua teknik tersebut sangat mudah digunakan, murah dan gampang untuk pengaplikasiannya. Oleh sebab itu, teknik tersebut digunakan pada penelitian ini. Dalam pandangan Islam juga disebutkan bahwa manusia mempunyai suatu ciri khas yang unik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah alur bibir posisi tersenyum dan mencium serta bagaimana pola lipatan tangan penderita tuna wicara Metode Penelitian: Sampel terdiri dari 52 penderita tuna wicara yang bertempat tinggal di Panti Sosial Bina Runggu Wicara "Melati" Jakarta Timur.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode lipstik untuk cheiloscopy dan metode tinta untuk dermatoglifi serta literature review untuk agama. Hasil: Responden laki-laki memeliki rata rata jumlah alur bibir terbanyak pada posisi mencium atas (44,78) , jumlah alur bibir posisi mencium bawah (42,89), Jumlah alur posisi tersenyum atas (43,56) , Jumlah alur posisi tersenyum bawah (41,70). Sedangkan pola telapak paling dominan adalah normal crease sebanyak 49 responden. Hasil uji statistik Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan jumlah alur bibir terhadap jenis kelamin pada posisi mencium atas (P-value= 0,714), mencium bawah (P-value= 0,538), tersenyum atas (P-value= 0,272), tersenyum bawah (P�value= 0,394). Simpulan: Rata rata jumlah alur bibir terbanyak adalah laki laki dan jumlah alur bibir tidak memiliki hubungan dengan jenis kelamin serta pola terbanyak pada penderita tuna wicara adalah normal crease. 4. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kekhasan masing masing. Adanya perbedaan jumlah alur bibir posisi mencium dan tersenyum serta sidik jari merupakan tanda kebesaran Allah. Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan pada orang normal dan pada berbagai kelainan lainnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6994-FK |
Uncontrolled Keywords: | Cheiloscopy, Dermatoglifi, Tuna Wicara |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 19 Feb 2024 09:51 |
Last Modified: | 19 Feb 2024 09:51 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12903 |
Actions (login required)
View Item |