Ariyanto, Muhamad Retfi Rizki (2024) PELAKSANAAN JUAL BELI APARTEMEN BAGI WNI YANG MELAKUKAN PERKAWINAN CAMPURAN (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 53 PK/Pdt/2021). Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1._COVER.PDF Download (210kB) |
|
Preview |
Text
pdf hal persetujuan, baru.pdf Download (112kB) | Preview |
|
Text
5._PENGESAHAN_SKRIPSI.PDF Download (356kB) |
|
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (139kB) | Preview |
Preview |
Text
pdf bab 1.pdf Download (261kB) | Preview |
Preview |
Text
dafpus retfi, fix.pdf Download (148kB) | Preview |
|
Text
pdf bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
|
|
Text
pdf bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) |
|
|
Text
pdf bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
|
|
Text
pdf bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
Abstract
Kepastian mengenai kepemilikan satuan rumah susun atau hunian tempat tinggal diatur dalam Peraturan Pemeritah No. 41 tahun 1996 jo Peraturan Pemerintah RI No. 103 Tahun 2015 Tentang Pemilikan Rumah Tinggal Atau Hunian Oleh Orang Asing yang berkedudukan di Indonesia. Bahwa pemilikan hak atas tanah dan atau bangunnan yang dapat dimiliki oleh orang asing adalah tanah hak Pakai dan hak guna bangunan. Peraturan Pemerintah tersebut merupakan penjabaran dari UU No 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang di revisi menjadi UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, akan tetapi pada dasarnya hanya menegaskan dimungkinkan orang asing memiliki hak atas tanah dan bangunan, khusus yang penggunaan tanahnya untuk rumah tempat tinggal. Konsep harta bersama oleh pasangan campuran tidak sejalan dengan asas nasionalisme yang dianut oleh UUPA sehingga hal ini menyebabkan pasangan perkawinan campuran tidak dapat melakukan jual beli property. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kendala jual-beli property bagi pasangan perkawinan campuran dan tata cara pelaksanaan jual-beli property bagi pasangan perkawinan campuran. Hasil dari penelitian bahwa perkawinan campuran menyebabkan bersatunya harta menjadi harta bersama sehingga pasangan perkawinan campuran tidak dapat melakukan jual beli property karena WNA tidak boleh memiliki status kepemilikan terhadap property. Hal ini sesuai dengan asas nasionalisme dalam UUPA, kecuali dengan cara menggunakan atas nama orang lain, menggunakan atas nama anak dan melakukan perjanjian perkawinan untuk pemisahan harta.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-1035-FH |
| Uncontrolled Keywords: | Perkawinan Campuran; Jual Beli; Property; Perjanjian Kawin,Warga Negara Asing Rumah Susun. |
| Subjects: | J Political Science > J General legislative and executive papers K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) |
| Depositing User: | Muhamad Ariyanto |
| Date Deposited: | 19 Nov 2025 02:09 |
| Last Modified: | 19 Nov 2025 02:09 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12883 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
