Said, Sabilna Nafisa (2024) Keabsahan Jual Beli Objek Waris Yang Telah Dihibahkan (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 589 K/AG/2021). Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
Halaman sampul.pdf Download (212kB) | Preview |
Preview |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (287kB) | Preview |
Preview |
Text
Pernyataan persetujuan.pdf Download (344kB) | Preview |
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (244kB) | Preview |
Preview |
Text
Bab 1 bilna.pdf Download (598kB) | Preview |
|
Text
Daftar Pustaka Bilna.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) |
|
|
Text
Bab 2 bilna.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) |
|
|
Text
Bab 3 bilna.pdf Restricted to Registered users only Download (625kB) |
|
|
Text
Bab 4 bilna.pdf Restricted to Registered users only Download (614kB) |
|
|
Text
Bab 5 bilna.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
Abstract
Jual beli merupakan hubungan hukum keperdataan antara penjual dan pembeli atas suatu objek tertentu termasuk objek waris seperti tanah. Permasalahannya adalah perihal keabsahan jual beli tersebut atas objek waris yang telah dihibahkan jika disengketakan oleh ahli waris karena pelnggaran hak waris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis keabsahan jual beli objek waris yang telah dihibahkan apabila penghibah tersebut telah meninggal dunia dan objek hibah tersebut dialihkan kepada pihak ketiga melalui jual beli. Metode penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang- undangan dan pendekatan kasus, yang dianalisis secara deskriptif atas bahan hukum yang didapatkan dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah keabsahan jual beli yang telah dihibahkan sah jika memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata serta keabsahan tersebut merujuk pada PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yaitu terdapat akta hibah sebagai bentuk kepemilikan atas tanah. Namun permasalahan tersebut terdapat dalam Putusan No. 1345/Pdt.G/2019.PA.Sel majelis hakim tidak dapat memutuskan pembagian harta warisan dikarenakan berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan ketika pewaris meninggal dunia sudah tidak ada harta warisan yang dibagikan kepada ahli waris sesuai dengan hukum faraid. Namun jika hibah tersebut melanggar porsi pembagian waris apabila dihibahkan kepada garis keturunan ke bawah yaitu anak dapat diperhitungkan sebagai bagian waris dan wajib mengembalikan sisanya untuk dibagikan kepada ahli waris lainnya yaitu anak perempuan dan laki-laki merujuk: Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 7, 11, 12, dan 176.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-1005-FH |
| Uncontrolled Keywords: | Hibah, Waris, Jual Beli |
| Subjects: | J Political Science > J General legislative and executive papers J Political Science > JF Political institutions (General) K Law > K Law (General) |
| Depositing User: | Sabilna Said |
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 02:21 |
| Last Modified: | 17 Nov 2025 02:21 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12827 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
