Nabilah, Della Nanda Shafa (2022) ANALISIS POLA PENGOBATAN MANDIRI PADA MASYARAKAT DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
01. COVER.pdf Download (102kB) | Preview |
Preview |
Text
02. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (295kB) | Preview |
Preview |
Text
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (241kB) | Preview |
Preview |
Text
05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (98kB) | Preview |
Preview |
Text
11. BAB I.pdf Download (343kB) | Preview |
Preview |
Text
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (194kB) | Preview |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
|
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
|
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) |
|
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (94kB) |
|
|
Text
20. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
Abstract
Latar Belakang: COVID-19 adalah penyakit menular yang pertama kali melanda Wuhan, Desember 2019 dan kini menjadi pandemi di seluruh dunia. Indonesia menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi COVID-19. Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan alternatif merupakan tempat dengan risiko penularan COVID-19 yang tinggi. Masyarakat umum disarankan untuk membatasi kunjungan ke fasilitas kesehatan kecuali dalam keadaan darurat. Mendukung hal ini, kami membuat hipotesa bahwa masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan mandiri untuk mengatasi keluhan kesehatan yang relatif ringan di rumah. Terdapat tiga faktor yang memengaruhi pola pencarian pengobatan masyarakat, yakni usia, tingkat pendidikan, dan kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan mandiri dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat melakukan pengobatan mandiri di era pandemi COVID-19. Metode: Survei cross sectional dilakukan terhadap 110 warga Surabaya Selatan dengan kuesioner terstruktur pada masa pandemi COVID-19 Desember 2021, untuk mengamati pola dan faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri sebelum dan selama era pandemi COVID-19. Hasil: Sebanyak 40% responden melakukan pengobatan mandiri sebelum pandemi COVID-19, sedangkan prevalensi pengobatan mandiri selama pandemi COVID-19 adalah 57,3%. Alasan paling banyak untuk pengobatan mandiri adalah kekhawatiran berobat ke rumah sakit dan terpapar COVID-19 (67,3%), penyakitnya tidak cukup parah, sudah cocok dengan pengobatan sebelumnya, dan lebih efisien. Kelebihan pengobatan mandiri yang dirasakan masyarakat adalah lebih cepat diobati (41%) dan lebih murah (21,8%). Faktor pengetahuan tentang penggolongan obat dan sikap responden tentang pengobatan mandiri mempunyai hubungan yang bermakna dengan usaha mencari pengobatan saat pandemi COVID-19 (p= 0,049 dan p=0,020). Kesimpulan: Hasil penelitian mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah responden yang melakukan pengobatan mandiri selama masa pandemi COVID-19 dengan alasan utama takut berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-7544 FK |
| Uncontrolled Keywords: | COVID-19, Pengobatan mandiri, Pola, Faktor |
| Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
| Depositing User: | Della Nabilah |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 02:08 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 02:08 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12587 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
