Azzahra, Dhestya Andini Aziza (2023) HUBUNGAN ANTARA RITUAL KELUARGA DAN RESILIENSI KELUARGA YANG BERCERAI BERDASARKAN PERSPEKTIF REMAJA SELAKU ANGGOTA KELUARGA SERTA TINJAUANNYA DALAM ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. COVER.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text
3. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (149kB) | Preview |
|
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (764kB) | Preview |
|
|
Text
5. BAB 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
6. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
7. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
8. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text
11. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) |
||
Text
12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Perceraian merupakan jalan keluar terakhir dari permasalahan perkawinan yang membawa kerusakan terhadap keluarga yang merupakan satu kesatuan atau terhadap individu-individu di dalamnya, salah satunya kepada remaja selaku anggota keluarga. Keluarga yang dapat beradaptasi dan bangkit pasca perceraian disebut keluarga yang resilien. Resiliensi keluarga dapat dibangun kembali melalui salah satunya adalah dengan ritual keluarga. Secara singkat, ritual keluarga adalah pola interaksi yang dilakukan oleh sebuah keluarga dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi keluarga dan ritual keluarga dari perspektif remaja yang orang tuanya bercerai. Partisipan dalam penelitian ini adalah 109 remaja dari keluarga bercerai. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan skala Family Ritual Questionnaire (FRQ) (α= 0.969) untuk mengukur ritual keluarga dan skala Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) (α= 0.951) untuk mengukur resiliensi keluarga. Partisipan adalah 109 remaja usia 16-21 tahun dari keluarga bercerai yang dipilih dengan metode accidental sampling. Data dianalisis dengan uji korelasi shapiro wilk dan menunjukkan hubungan yang positif antara ritual keluarga dengan resiliensi keluarga dari perspektif remaja yang orang tuanya bercerai (r= 0.516, p < .001). Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi skor ritual keluarga yang diperoleh partisipan, maka semakin tinggi pula tingkat resiliensi keluarga yang dipersepsi remaja. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kegiatan yang dilakukan dalam ritual keluarga dapat membantu keluarga responden memahami pentingnya menjaga kelekatan antar anggotanya sehingga keluarga dapat menghadapi permasalahan sehari-hari atau dapat dikatakan keluarga menjadi resilien. Adapun tinjauannya dalam Islam, ritual keluarga dapat menjaga hubungan antar anggotanya dan membantu keluarga bertahan dari masalah. Hal tersebut merupakan ciri dari keluarga yang resilien.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-441-PSI |
Uncontrolled Keywords: | ritual keluarga, resiliensi keluarga, keluarga bercerai |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Depositing User: | Dhestya Azzahra |
Date Deposited: | 19 Apr 2024 11:56 |
Last Modified: | 19 Apr 2024 11:56 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12510 |
Actions (login required)
View Item |