Pangestuningtyas, Kinanthi Setya (2018) GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL JAKARTA TAHUN 2017 DAN TINJAUANNYA DARI SISI ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text 01. COVER.pdf Download (19kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN 1102014145.pdf Download (70kB)
	Text 05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (285kB)
	Text 08. BAB I.pdf Download (307kB)
	Text 14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (404kB)
	Text 09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB)
	Text 10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (453kB)
	Text 11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (692kB)
	Text 12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (559kB)
	Text 13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB)
	Text 15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung untuk semua golongan umur menurut laporan The Global Burden Disease 2015. Berdasarkan RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) Nasional tahun 2013, prevalensi nasional stroke adalah 7.0% (menurut diagnosis tenaga kesehatan). Sebanyak 14 Provinsi dari 33 Provinsi di Indonesia memiliki prevalensi di atas prevalensi nasional terhadap penyakit stroke. Salah satu nya yaitu provinsi DKI Jakarta dengan prevalensi 9.7%. Hal ini tak luput dari faktor risiko stroke yang dapat diubah (modifiable risk factors), salah satunya merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku merokok, pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Tahun 2017. Metode: Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden ataupun keluarga responden yang diindikasi pernah mencoba merokok pada pasien stroke di ruang rawat inap berdasarkan data dari rekam medis. Desain studi cross-sectional analytic dengan sampel minimal 48. Hasil: Hasil penelitian didapatkan prevalensi stroke pada pasien stroke rawat inap di RSPON yaitu stroke hemoragik 22% dan stroke non hemoragik 78%. 57% di antara pasien telah berhenti merokok dan 43% di antaranya belum. Saat masih aktif merokok, 71% pasien didapatkan rutin merokok setiap hari, dan 29% orang lainnya tidak. Berdasarkan jumlah banyaknya rokok yang dikonsumsi tiap harinya, kategori perokok ringan dilakukan 36%, perokok sedang dilakukan 45%, dan 19% dari responden perokok berat. Untuk lama merokok yang telah dilakukan, responden yang merokok kurang dari 1 tahun yaitu 10% , telah merokok 2-5 tahun 5%, merokok 6-10 tahun yaitu 12%, merokok 11-15 tahun yaitu 9%, dan responden yang merokok lebih dari 15 tahun yaitu 64%. Rokok yang digunakan 55% merupakan rokok kretek, dan 45% sisanya rokok filter. Kesimpulan: Dari sebaran pasien stroke rawat inap, sebagian besar sudah berhenti merokok selama lebih dari 10 tahun, namun disaat aktif merokok, banyak yang merupakan perokok dengan ketergantungan sedang, telah merokok lebih dari 15 tahun. Islam melarang perbuatan yang pada dasarnya merusak kehidupan manusia, sebagai contoh perilaku merokok. Penggunaan rokok belum jelas hukum dan nashnya, namun memiliki lebih banyak mudharat sebagaimana rokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit, salah satunya stroke.

Actions (login required)

View Item