Rahmadina, Nur (2018) GAMBARAN INTERAKSI ANTARA ORANG TUA DAN ANAK PADA ANAK DENGAN KETERLAMBATAN BAHASA DAN BICARA DI RS HERMINA BEKASI PERIODE JUNI 2017 – AGUSTUS 2017. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Preview	Text 01. skripsi - cover.pdf Download (94kB) | Preview
	Text Lembar Pengesahan 1102014200.pdf Download (419kB)
	Text Pernyataan 1102014200.pdf Download (389kB)
	Text 05. skripsi - abstrak.pdf Download (238kB)
	Text 08. skripsi - BAB I.pdf Download (252kB)
	Text 14. skripsi - daftar pustaka.pdf Download (194kB)
	Text 09. skripsi - BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB)
	Text 10. skrpisi - BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB)
	Text 11. skripsi - BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB)
	Text 12. skripsi - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (664kB)
	Text 13. skripsi - BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB)
	Text 15. skripsi - lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Keterlambatan bicara adalah keluhan orangtua yang sering dijumpai pada praktik dokter anak. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa dapat berupa faktor instrinsik, dan faktor ekstrinsik. Salah satu faktor ekstrinsik adalah hubungan orang tua dengan anak, dan interaksinya di dalam keluarga. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin baik pengasuhan antara orang tua dan anak, semakin baik perkembangan anak, termasuk bicara dan bahasa. Dalam Islam juga dianjurkan kepada orang tua untuk memiliki perilaku pengasuhan yang baik dan sesuai dengan usia dan perkembangan anaknya. Perilaku yang baik ini adalah bentuk tanggung jawab orang tua kepada anaknya, agar anaknya dapat menirunya dan mendapatkan tauladan yang baik. Orang tua yang baik hendaknya menjaga anaknya dari dalam kandungan sampai di akhirat kelak. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey secara cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis keterlambatan bahasa dan bicara. Penetapan sampel menggunakan cara total sampling dan didapatkan jumlah sampel 14 balita. Responden pada penelitian ini merupakan pasien dan orang tua pasien, baik ibu, ayah, yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pasien dan orang tua akan bermain, dan peneliti akan melakukan observasi dengan KIPS untuk menilai kualitas interaksi diantara orang tua dan pasien. Hasil: Pasien keterlambatan bahasa dan bicara terbanyak pada kelompok usia 2-3 tahun sebanyak 9 orang (64.3%). Berdasarkan jenis kelamin didapatkan pasien keterlambatan bahasa dan bicara terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 12 orang (85.7%). Dalam penilaian KIPS, didapatkan penilaian terbanyak pada kelompok kualitas kurang sebanyak 7 orang (58.3%). Perilaku terbuka dengan agenda atau aktivitas anak adalah perilaku dengan kualitas kurang paling banyak diantara perilaku yang lain, yaitu 10 sampel dari 12 sampel. Sementara perilaku pengenalan bahasa merupakan perilaku dengan kualitas baik paling banyak diantara perilaku yang lain, yaitu 8 sampel dari 12 sampel. Simpulan: Terdapat prevalensi yang tinggi pada kualitas kurang (58.3%) pada interaksi orang tua dan anak dengan penilaian KIPS. Interaksi antara orangtua dengan anaknya sudah sedemikian diatur dalam Islam. Hal tersebut tertera dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dijelaskan dengan jelas untuk ayah maupun ibu. Sehingga hal ini sudah seharusnya diperhatikan oleh setiap keluarga, apabila orang tua tidak dapat membangun interaksi yang baik dengan anaknya, kebutuhan anak itu tidak akan terpenuhi dengan baik. Salah satunya adalah kebutuhan pekembangannya, terutama perkembangan bahasa dan bicara anak tersebut.

Actions (login required)

View Item