Noormasary, Noormasary (2022) PENERAPAN SINGLE BAR DAN MULTI BAR DALAM ORGANISASI JABATAN NOTARIS GUNA MEMBERIKAN JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORGANISASI JABATAN NOTARIS DIBANDINGKAN DENGAN ORGANISASI PROFESI ADVOKAT. Masters thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
1. COVER TESIS.pdf Download (53kB) | Preview |
Preview |
Text
3. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (431kB) | Preview |
Preview |
Text
7. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME.pdf Download (426kB) | Preview |
Preview |
Text
12. ABSTRAK.pdf Download (51kB) | Preview |
Preview |
Text
13. BAB I.pdf Download (321kB) | Preview |
Preview |
Text
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB) | Preview |
![]() |
Text
14. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
![]() |
Text
15. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) |
![]() |
Text
16. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) |
![]() |
Text
17. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
![]() |
Text
19. LAMPIRAN BIODATA PENULIS.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
Abstract
Profesi Jabatan Notaris dan Profesi Pengacara/Advokat adalah profesi yang mulia. Kedua profesi ini keberadaannya ditengah masyarakat adalah sangat penting dan strategis. Organisasi Jabatan Notaris maupun organisasi pengacara/advokat didirikan dengan tujuan sebagai wadah atau tempat bagi kedua profesi penegak hukum ini. Organisasi advokat/pengacara berpedoman dan memegang teguh undang-undang tentang pengacara/advokat dan kode etik pengacara/advokat dalam melaksanakan tugasnya. Demikian juga dengan Organisasi Notaris Indonesia yang selalu berpedoman pada undang-undang tentang jabatan notaris dan kode etik notaris Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif yaitu pendekatan penelitian berdasarkan pendekatan peraturan perundang-undangan, norma dan doktrin. Hasil Penelitian menemukan bahwa organisasi pengacara/advokat Indonesia saat ini menganut system multi bar dimana hal ini tentu saja terdapat konsekuensi yuridis seperti sulitnya mengawasi pelaksanaan tugas pengacara/advokat dan menyamakan kode etik advokat menjadi satu persamaan. kelebihan dari organisasi ini adalah keanggotaannya ditandai dengan kartu yang mereka miliki mampu mengakses data diri keanggotaan organisasinya secara langsung, serta pengambilan sumpah yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi menjadikan kedudukan pengacara sebagai penegak keadilan dalam proses hukum dalam peradilan menjadi penting. Sebagai perbandingannya Organisasi ikatan notaris Indonesia saat ini menganut system single bar, dimana Ikatan Notaris Indonesia saat ini yang masih eksis dalam menaungi para notaris di Indonesia. Namun berbeda dengan organisasi pengacara/advokat organisasi notaris tidak mempunyai kartu keanggotaan yang dapat mengakses data langgsung terhadap anggotanya, juga tidak ada pengangkatan atau sumpah bagi notaris, ini yang menjadi salah satu perbandingan dasar kedua organisasi tersebut, Namun kewenangan dan perlindungan hukum bagi kedua profesi ini sangatlah penting untuk dilakukan. Penguatan Undang-undang pengacara/advokat dan Undang�undang jabatan notaris perlu diadakan penyempurnaan guna meminimalisir multi tafsir di lapangan. Pengawasan secara ketat dan melekat oleh majelis pengawas kedua profesi ini sangat berpengaruh besar terhadap kegiatan notaris dan pengacara/advokat dalam menjalankan tugas dan jabatannya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | T-25-MKn |
Uncontrolled Keywords: | Perbandingan, Organisasi Pengacara/Advokat, Organisasi Notaris. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 11:06 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 11:06 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/11547 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |