Search for collections on Universitas YARSI Repository

SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PATEN DAN GENERIK TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Kamala, Mayya Fiqi (2018) SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PATEN DAN GENERIK TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img]
Preview
Text
01. COVER.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN 1102015129.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
04. ABSTRAK.pdf

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text
07. BAB 1.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (114kB) | Preview
[img] Text
08. BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB)
[img] Text
09. BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (241kB)
[img] Text
10. BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
11. BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (396kB)
[img] Text
12. BAB 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (77kB)
[img] Text
14. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229MB)

Abstract

Latar Belakang : Jerawat atau akne vulgaris adalah gangguan inflamasi dari folikel pilosebasea. Prevalensi jerawat pada masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 47-90% selama masa remaja. Bakteri penyebab Jerawat yang sering menyebabkan Jerawat diantaranya adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Untuk mengobati Jerawat digunakan antibiotik baik paten maupun generik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik paten dan generik terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne penyebab Jerawat. Menurut ajaran Islam penggunaan antibiotik pada dasarnya dapat digunakan, selama memberikan manfaat dan tidak menimbulkan mudharat. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan pengujian mikrobiologi. Bakteri penyebab Jerawat didapatkan dari laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa bakteri Propionibacterium acnes ATTC 11827, Staphylococcus epidermidis ATTC 12228, dan Staphylococcus aureus ATTC 12600 PK/5. Beberapa mikroba penyebab Jerawat dilakukan uji sensitivitas antibiotik dengan metode difusi agar (Kirby Bauer). Antibiotik yang digunakan dalam uji sensitivitas yaitu Doksisiklin, Eritromisin dan Klindamisin paten dan generik Hasil dan Diskusi : Antibiotik Doksisiklin mempunyai sensitivitas paling tinggi dibandingkan dengan Klindamisin dan Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne sedangkan sensitivitas antibiotik Klindamisin paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Antibiotik Eritromisin resisten terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Sensitivitas antibiotik Doksisiklin dan Eritromisin paten lebih tinggi dari generik terhadap bakteri Staphylococcus aureus, namun antibiotik Klindamisin generik mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dari paten. Untuk bakteri Staphylococcus epidermidis, sensitivitas antibiotik Klindamisin paten lebih tinggi dari generik sedangkan antibiotik Doksisiklin paten maupun generik tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Pada bakteri Propionibacterium acne, sensitivitas antibiotik Eritromisin paten lebih tinggi dari generik sedangkan antibiotik Doksisiklin dan Klindamisin paten maupun generik tidak ada perbedaan rata�rata diameter zona hambat. Menurut ajaran Islam penggunaan antibiotik pada penderita Jerawat diperbolehkan sesuai kaidah fikih yaitu hukum asal dari segala sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkan dan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Kesimpulan : Antibiotik Doksisiklin paling sensitif terhadap bakteri penyebab Jerawat Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne dibandingkan dengan Klindamisin dan Eritromisin. Antibiotik Klindamisin paling sensitif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Antibiotik Eritromisin resisten terhadap Staphylococcus epidermidis. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat dan sensitivitas antibiotik paten dan generik tidak berbeda jauh dan hampir sama. Menurut ajaran Islam penggunaan antibiotik pada penderita Jerawat diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6870-FK
Uncontrolled Keywords: Jerawat, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acne, sensitivitas, antibiotika, paten, generik, Islam.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RL Dermatology
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 30 Mar 2023 01:51
Last Modified: 30 Mar 2023 01:51
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/11170

Actions (login required)

View Item View Item