Setiawati, Sri Anita (2021) HUBUNGAN KADAR FERITIN DENGAN FUNGSI KOGNITIF PASIEN TALASEMIA β MAYOR DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (67kB) | Preview |
|
|
Text
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (51kB) | Preview |
|
|
Text
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (83kB) | Preview |
|
|
Text
05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
08. BAB I.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (100kB) | Preview |
|
Text
09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
||
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB) |
||
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
||
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) |
||
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
Text
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) |
Abstract
Latar Belakang: Talasemia β mayor disebabkan oleh sintesis rantai β globin yang tidak ada sama sekali. Menurut survey Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), setiap tahun sekitar 300.000-500.000 bayi baru lahir disertai dengan kelainan hemoglobin berat, dan 50.000 hingga 100.000 anak meninggal akibat talasemia β mayor. Pemberian trasnfusi darah pada pasien talasemia β mayor menyebabkan penimbunan besi. Kelebihan besi menyebabkan adanya akumulasi besi di otak, sehingga penyandang talasemia β mayor memiliki risiko tiga kali lipat untuk memiliki gangguan fungsi kognitif. Dalam tinjauan Islam tersirat dalam hadis yang menjelaskan betapa urgen dan vitalnya akal bagi seorang yang beragama. Selain itu, hukum transfusi darah dapat disebut sebagai masalah ijtihad. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan desain penelitian cross sectional dan cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 48 pasien talasemia β mayor di RSUP Fatmawati Jakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Responden yang memiliki kadar feritin > 1000 µg/L yaitu sebanyak 44 responden (91,7%) dengan rerata feritin adalah 3865,3 µg/L ± 3684,8. Dan responden yang memiliki gangguan fungsi kognitif sebanyak 32 responden (66,7%). Berdasarkan uji chi square responden dengan kadar feritin >1000 µg/L yang cenderung mengalami gangguan fungsi kognitif sebanyak 32 responden (66,7%) dengan p-value sebesar 0,003. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar serum feritin dengan fungsi kognitif pasien talasemia β mayor khususnya pada domain visuospasial dan abstraksi. Namun perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko lainnya yang mempengaruhi fungsi kognitif pasien talasemia β mayor. Dalam tinjauan Islam tentang hukum transfusi darah yang diperbolehkan apabila dalam keadaan darurat (bahkan dianjurkan).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6855-FK |
Uncontrolled Keywords: | Talasemia β mayor, Feritin, Fungsi kognitif |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 15 Mar 2023 07:24 |
Last Modified: | 15 Mar 2023 07:24 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/11083 |
Actions (login required)
View Item |