Pramitha, Suci (2021) HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK 6-23 BULAN DI 2 LOKUS STUNTING WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR KABUPATEN KAMPAR DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. COVER.pdf Download (58kB) | Preview |
|
|
Text
2. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
3. SURAT PERNYATAN.pdf Download (48kB) | Preview |
|
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (55kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB I.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (129kB) | Preview |
|
Text
8. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
||
Text
9. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
||
Text
10. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
||
Text
11. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
||
Text
12. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
||
Text
16. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) |
Abstract
Latar Belakang : Stunting adalah gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Pengasuhan merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun (balita). Pola asuh terdiri dari praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, sanitasi, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 di Provinsi Riau persentase baduta yang mengalami stunting mencapai 21,3%. Kabupaten Kampar pada tahun 2019 menjadi 60 Kabupaten/Kota Prioritas Tahap 2 yang memiliki 10 lokus. Dua diantaranya adalah Desa Pulau Jambu dan Desa Ranah Singkuang yang menjadi 2 lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kampar Kabupaten Kampar. Islam memandang bahwa kedua orang tua memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis anaknya bahkan lebih dari itu membebaskan anaknya dari siksaan api neraka. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan observasional analitik secara cross sectional. Penetapan besar sampel menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel adalah 66 anak yang berusia 6-23 bulan. Teknik pengumpulan data meliputi pengukuran antropometri serta pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari 66 sampel yang diteliti pada anak 6-23 bulan didapatkan bahwa anak yang mengalami stunting ada 14 anak (21,2%), sedangkan yang tidak stunting ada 52 anak (78,8%). Hasil analisis uji statistik Chi-Square menunjukan terdapat hubungan antara pola asuh praktik pemberian makan, pola asuh sanitasi terhadap kejadian stunting pada anak 6-23 bulan dengan nilai p= 0,014 dan p= 0,046, serta tidak terdapat hubungan antara pola asuh rangsangan psikososial, pola asuh pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak 6 -23 bulan dengan nilai p= 0,812 dan p= 0,988. Simpulan: Terdapat hubungan antara pola asuh pratik pemberian makan, dan sanitasi terhadap kejadian stunting, serta tidak terdapat hubungan antara pola asuh rangsangan psikososial dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada anak 6-23 bulan di 2 lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kampar kabupaten Kampar. Menurut pandangan islam kedua orang tua memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis anaknya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6830-FK |
Uncontrolled Keywords: | Pola Asuh, Stunting, Anak 6-23 Bulan |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 13 Mar 2023 02:46 |
Last Modified: | 13 Mar 2023 02:46 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/11037 |
Actions (login required)
View Item |