Search for collections on Universitas YARSI Repository

ASPEK MEDIKOLEGAL TERHADAP PROSEDUR TERMINASI KEHAMILAN PADA KORBAN PEMERKOSAAN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Saputra, Frastio (2019) ASPEK MEDIKOLEGAL TERHADAP PROSEDUR TERMINASI KEHAMILAN PADA KORBAN PEMERKOSAAN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img]
Preview
Text
01.COVER.pdf

Download (32kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar persetujuan frastio 1102012094.pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
02.ABSTRAK.pdf

Download (28kB) | Preview
[img]
Preview
Text
06.BAB I.pdf

Download (37kB) | Preview
[img]
Preview
Text
11.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (37kB) | Preview
[img] Text
07.BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (101kB)
[img] Text
08.BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (127kB)
[img] Text
09.BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (34kB)
[img] Text
10.BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (23kB)

Abstract

Terminasi kehamilan atau “aborsi’ yang berasal dari kata abortus (latin), “kelahiran sebelum waktunya”. Sinonim dengan itu dikenal juga istilah “kelahiran yang prematur” atau miskraam (Belanda) “keguguran”. Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah membahas mengenai aspek medikolegal terhadap prosedur terminasi kehamilan pada korban pemerkosaan ditinjau dari kedokteran dan Islam. Dari hasil kajian studi didapatkan bahwa di Indonesia telah terdapat Undang-Undang yang dengan tegas menjelaskan mengenai tindakan tersebut. Tindakan tersebut pada dasarnya merupakan tindakan yang melanggar hukum. Akan tetapi pada korban pemerkosaan tindakan tersebut dapat dilakukan, hal ini berdasarkan pada Undang-Undang tentang Kesehatan Tahun 2009 Pasal 75. Dalam Islam prosedur terminasi kehamilan masih memiliki beberapa perdebatan antar ulama, ulama klasik dengan tegas mengharamkan tindakan tersebut. Namun beberapa ulama lainnya menyatakan bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan apabila janin belum berusia 120 hari. Di Indonesia melalui Pengurus Besar Nadhlatul Ulama menyatakan bahwa pada korban pemerkosaan dapat melakukan tindakan tersebut dengan syarat wanita tersebut harus mempunyai surat keterangan dokter, penyidik atau psikolog yang dengan jelas menyatakan bahwa wanita tersebut benar-benar merupakan korban pemerkosaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6787-FK
Uncontrolled Keywords: Pemerkosaan, Terminasi Kehamilan, Medikolegal, Terminasi Kehamilan Menurut Islam.
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 30 Jan 2023 07:19
Last Modified: 30 Jan 2023 07:19
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/10681

Actions (login required)

View Item View Item