Sulih, Zahra Astriantani (2020) IDENTIFIKASI KEMATIAN SYOK ANAFILAKTIK KARENA SENGATAN BINATANG LAUT DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
cover.pdf Download (26kB) | Preview |
|
|
Text
Pernyataan persetujuan zahra 1102010307.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (158kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (8kB) |
Abstract
Toksikologi merupakan ilmu yang sangat luas yang mencakup berbagai disiplin ilmu yang sudah ada seperti Ilmu Kimia, Farmakologi, Biokimia, Forensik Medicine dan lain-lain. Sampai abad ke-19, dokter, pengacara dan pelaksana hukum yang dapat dipercaya menyatakan bahwa salah satu tanda atau gejala keracunan pada seseorang adalah berwarna kehitaman, biru atau berbintik pada tubuh korban. Pada awal abad ke-18, seorang dokter Belanda, Herman Boerhoave berteori bahwa berbagai racun mempunyai ciri khas tersendiri terhadap tubuh dari reaksi yang dihasilkannya. Racun ialah suatu zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan faali, yang dalam dosis toksik selalu menyebabkan gangguan fungsi tubuh, hal ini dapat berakhir dengan penyakit atau kematian. Racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui ingesti, inhalasi, injeksi, penyerapan melalui kulit dan pervaginam atau perektal. Intoksikasi merupakan suatu keadaan dimana fungsi tubuh menjadi tidak normal yang disebabkan oleh suatu jenis racun atau bahan toksik lain. Anafilaktik merupakan keadaan akut yang berpotensi mengancam jiwa dan paling sering di sebabkan oleh makanan,obat-obatan, sengatan binatang , binatang di laut dan lateks. Gambaran klinis anafilaktik sangat heterogen dan tidak spesifik. Reaksi awalnya cenderung ringan membuat masyarakat tidak mewaspadai bahaya yang akan timbul, seperti syok, gagal nafas henti jantung, dan kematian mendadak. Walaupun jarang terjadi, syok anafilaktik dapat berlangsung sangat cepat, tidak terduga dan dapat terjadi dimana saja yang potensial berbahaya sampai menyebabkan kematian. Identifikasi awal merupakan hal yang penting, dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang untuk menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan cepat, tepat dan adekuat suatu syok anafilaktik dapat mencegah keadaan yang lebih bahaya. Tinjauan Islam dalam mengidentifikasi kematian seseorang dalam kedokteran Forensik pada dasarnya boleh, sesuai dengan kaedah fiqhiyyah dapat dilakukan selama tindakan tersebut memberikan manfaat dan tidak mendatangkan mudharat, dan untuk menegakkan keadilan. Karena metode ini merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam proses penyelidikan dan juga bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang kedokteran dan sangat bermanfaat untuk masyarakat dan umat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6778-FK |
Uncontrolled Keywords: | syok, anafilaktik, kematian, racun, identifikasi, Islam, kedokteran |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 30 Jan 2023 01:51 |
Last Modified: | 30 Jan 2023 01:51 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/10661 |
Actions (login required)
View Item |