Cipta, Noval Fajrian (2020) PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA MANDIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (845kB) | Preview |
|
|
Text
05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (271kB) | Preview |
|
|
Text
08. BAB I.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (151kB) | Preview |
|
Text
09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (928kB) |
||
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) |
||
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
||
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) |
||
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) |
||
Text
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Hingga saat ini penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan pada beberapa negara maju dan negara berkembang, menjadikannya pemakaian antibiotik terus meningkat sejak 5 dekade terakhir. Ancaman terbesar bagi dunia kesehatan terhadap perilaku penggunaan antibiotik yang tidak bijak adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik, yang tentu akan berpengaruh mempersulit proses pengobatan pada penyakit-penyakit infeksi. Islam merupakan agama yang mengatur semua aspek kehidupan, termasuk bagaimana pengobatan seharusnya dilakukan. Metode: Jenis penelitian yaitu penilaian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional melalui kuisioner dan juga sebelumnya dilakukan presurvey untuk mendapatkan sampel yang sesuai kriteria inklusi. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi sebanyak 481 orang yang telah mengisi presurvey dan 85 sampel yang bersedia mengisi kuisioner, diwawancarai dan sesuai kriteria inklusi. Hasil: Sebanyak 179 responden (37,21%) mengaku pernah menggunakan antibiotik secara mandiri. Hasil penelitian pada 85 responden yang pernah menggunakan antibiotik secara mandiri, didapatkan tingkat pengetahuan Baik (43,53%), Cukup (44,7%) dan Kurang (11,76%). Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat/Angkatan dengan Tingkat Pengetahuan. Pada jenis antibiotik yang sering digunakan yaitu amoksisilin (68,24%), Fradiomycin Sulfate dan Gramicidin-S HCl (18,8%), Cefixime (5,9%). Pada Tujuan Penggunaan didapatkan penggunaan mengobati Radang Tenggorokan (76,47%), Demam (10,6), Batuk (5,9%). Pada Alasan Penggunaan didapatkan alasan karena Rekomendasi Orang Tua (Non-Dokter) (27,1%). Sudah Tahu Obatnya menjadi terbanyak kedua (15,3%). Lebih Praktis dan Malas ke Dokter (14,1%). Hasil efek samping yang timbul setelah penggunaan antibiotik secara mandiri, didapatkan Tidak Ada (90,59%) dan Mengantuk (9,41%). Efek samping yang timbul yaitu mengantuk tidak sesuai dengan gejala umum pada efek samping penggunaan antibiotik. Simpulan: Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter banyak dilakukan oleh responden dengan Tingkat Pengetahuan Baik-Cukup dibanding Tingkat Pengetahuan Kurang. Dalam pandangan Islam, penggunaan antibiotik tanpa resep dokter tidak dapat dibenarkan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6769-FK |
Uncontrolled Keywords: | Penggunaan Antibiotik Secara Mandiri, Tingkat Pengetahuan, Mahasiswa Fakultas Kedokteran. |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 27 Jan 2023 08:13 |
Last Modified: | 27 Jan 2023 08:13 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/10648 |
Actions (login required)
View Item |