Ningsih, Dwi Pertiwi (2018) HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KADAR HORMON MELATONIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR DITINJAU DARI SISI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER SKRIPSI.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text
02. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (824kB) | Preview |
|
|
Text
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (811kB) | Preview |
|
|
Text
05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
08. BAB I PDF.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA PDF.pdf Download (212kB) | Preview |
|
Text
09. BAB II PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (537kB) |
||
Text
10. BAB III PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (375kB) |
||
Text
11. BAB IV PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
||
Text
12. BAB V PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
||
Text
13. BAB VI PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) |
||
Text
15. LAMPIRAN PDF.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Merokok merupakan kebiasaan umum yang dikenal dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius yang berkaitan dengan sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, testis, otak, kulit, ginjal dan lainnya. Perkiraan dari orang yang meninggal akibat rokok adalah delapan perokok meninggal karena perokok aktif, satu perokok pasif yang terpapar asap rokok orang lain. Berbagai penelitian membuktikan, perokok pasif juga memiliki risiko yang sama besar dengan perokok aktif. Melatonin memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi. Aktivitas antioksidan melatonin ini berperan dalam menetralisir radikal bebas. Dalam penelitian dinyatakan bahwa orang yang merokok memiliki melatonin yang menurun dalam sirkulasi tubuh. Tujuan : Membandingkan kadar hormon melatonin pada tikus yang tidak diberikan paparan asap rokok dengan tikus yang diberikan paparan asap rokok ditinjau dari kedokteran dan Islam. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian eksperimental dengan menggunakan data kuantitatif yang diperoleh melalui pengukuran kadar melatonin dari pengukuran absorbansi melatonin pada sampel darah tikus. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Frederer. Data dianalisa dengan Paired Sample T-Test menggunakan IBM SPSS Statistic 21 for Windows. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan kadar hormon melatonin pada kelompok kontrol 14 hari dan kontrol 28 hari adalah 0,537 mg/mL±0,103 dan 0,695 mg/mL±0,176, kelompok perlakuan 14 hari dan perlakuan 28 hari adalah 0,499 mg/mL ±0,161 dan 0,479 mg/mL ±0,073. P value kelompok 14 hari 0,441, kelompok 28 hari 0,082, dan kelompok perlakuan 0,325 (p>0,05). Simpulan : Kadar hormon melatonin tikus menurun seiring dengan pemberian paparan asap rokok yang semakin lama. Tetapi berdasarkan uji analisis Paired Sample T-Test perbedaan kadar hormon melatonin tikus pada kelompok kontrol dengan kelompok yang diberikan paparan asap rokok nilainya tidak terlalu bermakna. Diantara yang memberi mudharat adalah rokok, maka rokok dapat dikatakan haram.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6714-FK |
Uncontrolled Keywords: | Rokok, Melatonin, Tikus Wistar, Radikal Bebas, Antioksidan |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 04 Jan 2023 10:32 |
Last Modified: | 04 Jan 2023 10:32 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/10453 |
Actions (login required)
View Item |